DISCLAIMER

“Berinvestasi di pasar saham akan menyikapi hubungan Anda yang sebenarnya dengan uang. Ini adalah Guru yang keras, dingin, lincah dan kejam dari Karakter manusia. Setiap Ketamakan yang anda tunjukan, dengan cepat akan dikoreksi oleh kerugian dalam pasar. Setiap keraguan dengan cepat akan dihancurkan oleh Hilangnya kesempatan. Setiap kesalahan dalam penilaian akan dengan cepat diperbesar kerugian. Disiplin dan kemampuan memprediksi merupakan kunci permainan ini” (Peter Spann)

Segala tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hati'lah karena berinvestasi di Pasar Saham mengandung Resiko Kerugian.

Live Indeks


Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Jumat, 27 November 2009

BERITA PENTING : "Dubai World Gagal Bayar, Bursa Eropa Terguncang" :

Pada pagi hari ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, ijinkanlah saya untuk menyampaikan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha, dan selamat menunaikan Ibadah Haji.

Pada hari Kamis 26.Nov.09, pasar pasar financial dunia kembali dikejutkan dengan Dubai Inc., yang melakukan penundaan pembayaran kewajiban hutang jatuh tempo sebesar 60 milyar dollar, singkat cerita, bahwa yang menjadi kekawatiran para analis dan ekonom adalah dana murah dari hasil pemengkasan bunga di seluruh mata uang dunia, yang bisa saja telah digunakan oleh spekulan institusi untuk berinvestasi pada asset asset yang lebih ber resiko.

Salah satu dampak negative dari penurunan suku bunga adalah memicu para debitor untuk meminjam dengan bunga sangat murah untuk ditempatkan pada instrumen atau asset dengan resiko yang lebih tinggi, dengan harapan spukulasi dan keuntungan yang labih besar.

Hal ini sudah sering disampaikan oleh kalangan analis dan ekonom, kepada seluruh bank central dunia, agar berhati hati dengan paket stimulus yang didukung atau dalam kata lain dipaksakan dengan bunga yang super murah, karena akan menimbulkan resiko lebih besar dari pada manfaat.

Dampak Negatifnya :

Pasar financial terutama saham mulai dihantui sentimen negativ dan mungkin saja akan ada kepanikan, kepanikan yang bisa diawali oleh likuidasi beberapa posisi di pasar saham dan bond, kemudian akan dsertai force sell oleh sekuritas yang nasabahnya melampaui batas resiko wajar, dan bisa saja diikuti oleh redemption di Reksadana saham atau campuran, ini adalah efek yang sering saya sebutkan, dengan urutan klasik kejatuhan pasar financial, apapun pemicunya, urutannya akan tetap klasik.

Apa yang harus dilakukan :

Oleh karena Peristiwa penting ini saya sengaja Postingkan di pagi hari Jumat ini, agar para Pembaca bisa mengetahuinya, serta mempunyai program ‘TRADING PLAN”nya masing-masing, apabila Market akan terjadi CRASH.

Bursa saham diseluruh dunia mengalamai kenaikan yang sudah sangat tinggi, demikian juga hal'nya di Indonesia, euforia seakan-akan Index tidak akan pernah turun lagi sudah menjadi pandangan umum disetipa negara, saat seperti inilah biasanya Badai Besar akan datang menghantam Bursa.

Saya baca di shout box Anggun ini, ada beberapa orang yang telah melakukan hal yang terbaik hari kamis kemarin, so saya ucapkan "Selamat", bagi yang masih pegang Saham'nya banyak, agar segera slim your portoflio, segala sesuatu yang tidak inginkan bisa saja terjadi. Dan saya mohon agar para pembaca setia blog ini agar telah mengetahui bagaimana cara melakukan Trading Plan ketika Market Crash.

Sedia payung sebelum hujan adalah perbuatan yang paling baik, ketika kita melihat ada awan dihitam diatas langit.

Berikut cuplikan beritanya :

Dubai World Gagal Bayar, Bursa Eropa Terguncang
BERITA - dunia-bisnis.infogue.com - Finance

Kota Dubai - Dubai World secara mengejutkan mengumumkan kondisi gagal bayar atas sebagian obligasinya yang jatuh tempo. Langkah tersebut langsung menimbulkan guncangan di Bursa Eropa.

"Dubai World ingin meminta kepada seluruh penyedia pembiayaan Dubai World dan Nakheel untuk 'standstill' (kondisi tidak membayar utang) dan memperpanjang jatuh tempo menjadi paling tidak 30 Mei 2010," ujar pemerintah Dubai dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/11/2009).

Nakheel, anak usaha Dubai World tercatat memiliki obligasi syariah US$ 3,5 miliar yang jatuh tempo pada 14 Desember dan utang lain senilai US$ 980 juta yang jatuh tempo 13 Mei 2010. Nakheel yang merupakan pengembang properti terkemuka itu sempat menjadi raja ketika terjadi booming konstruksi.

Limitless, pengembang yang juga anak usaha Dubai World lainnya tercatat memiliki utang obligasi syariah senilai US$ 1,2 miliar yang jatuh tempo pada 31 Maret 2010.

Dubai World tercatat memiliki kewajiban hingga US$ 59 miliar, atau menguasai sebagian besar dari total utang Dubai yang mencapai US$ 80 miliar. Pemerintah Dubai mengumumkan telah menunjuk konsultan Deloitte untuk membantu restrukturisasi utang obligasi tersebut.

Pengumuman tersebut langsung mengguncang pasar finansial global, bahkan bursa Eropa langsung berguguran. Bursa Prancis bahkan langsung merosot hingga 2,06% ke level 3.730,62 pada awal perdagangan Kamis. Bursa Eropa juga tertekan oleh terus merosotnya dolar AS.

"Pelemahan dolar telah menyebabkan bursa Asia merosot, dan menyeret Bursa Eropa. Gagal bayar sebagian utang Dubai telah memberikan rasa tidak nyaman dan krisis kepercayaan pada saat yang sama ketika muncul kekhawatiran memuncaknya jumlah utang publik," ujar Xavier de Villepion, analis dari Global Equities seperti dikutip dari AFP.
Meski pengumuman gagal bayar itu dilakukan setelah penurupan pasar saham Dubai menjelang libur panjang, namun nilai obligasi Nakheel tahun 2009 merosot hingga 27 persen.
"Hal terakhir yang akan kita lihat adalah efek domino yang menyebabkan sejumlah kewajiban utang harus diperpanjang," jelas sebuah bank tentang pernyataan Dubai tersebut.
"Keputusan untuk menjadwal ulang utang Dubai World mengecewakan. Sepertinya hal ini akan diterima dengan buruk oleh pasar. Pasar menjadi tidak nyaman dengan posisi utang Dubai sejak kuartal I-2009. Orang mengharapkan ada pembayaran utang Nakheel akhir 2009," ujar Monica Malik, analis dari EFG Hermes.
EFG-Hermes mencatat total kewajiban pembayaran utang Dubai mencapai US$ 13 miliar pada 2010 dan US$ 19,5 miliar pada 2011.